Kamu Wajib Paham ! Kenali Tujuh Perbedaan Java Dan JavaScript Yang Paling Kentara Ini !
Apa sih, perbedaan Java dan Javascript ? Mungkin kamu sudah pernah dengar istilah Java serta JavaScript. Mungkin kamu berpikir keduanya sama. Well, bisa kami katakan bahwa keduanya (Java dan Javascript) itu beda. Tapi kok namanya mirip ya. Apakah keduanya berasal dari jawa (java = jawa), hehehe.
Okelah, untuk kamu yang penasaran dengan kedua bahasa pemrograman ini silahkan ikuti ulasan kami sampai akhir yaa!
Apa sih, perbedaan Java dan JavaScript?
Tahukah kamu, jika banyak banget website di hari ini telah dibangun dengan menggunakan JavaScript. Akan tetapi, banyak developer yang ‘menolak’ fakta ini. Mereka berpendapat bahwa situs-situs tersebut dibuat dengan bahasa pemrograman Java.
Padahal, keduanya (java dan javascript) adalah dua bahasa yang jelas berbeda. Ada perbedaan antara bahasa pemrograman Java dan JavaScript yang sangat signifikan. Sehingga dengan banyak perbedaan tersebut, kita bisa mudah mengenali kedua bahasa ini. Berikut adalah tujuh hal yang menandakan beda java dan javascript!
1. Programming & scripting
Kalau dibahas sendiri-sendiri, scripting ini sebenarnya juga adalah satu kegiatan programming. Keduanya (programming dan scripting) ialah aktivitas pemrograman yang menggunakan kode-kode tertentu. Sehingga keduanya sama-sama disebut sebagai coding.
Akan tetapi, jika dibahas dari sudut pandang lain, scripting ini punya makna yang beda dengan programming. Sebab, karakter bahasa skrip ini beda banget jika dibandingkan dengan bahasa pemrograman.
Misalnya, guna menguji satu kode pemrograman apakah Ia dapat berjalan, maka aktivitas programing wajib buat di-compile dahulu. Sehingga pemrograman membutuhkan compiler.
‘Program’ ini hanya bisa jalan jika tidak ada kesalahan atau pesan error yang ditemukan selama proses compile. Di sisi lain, scripting tidak perlu keberadaan compiler.
Sebab, skrip yang salah cuma akan menyebabkan tidak berjalannya fungsi skrip tersebut. Dan tidak akan merusak program secara keseluruhan.
Dari poin ini bisa kita bedakan, bahwa Java ialah termasuk dalam bahasa pemrograman. Sedangkan JavaScript tergolong dalam bahasa skrip.
2. Dikembangkan dengan cara berbeda
Seperti dua produk yang berbeda, profil pengembang JavaScript pun berbeda dengan developer Java. Orang sudah banyak mengetahui bahwa bahasa Java di develop oleh James Gosling, saat dirinya masih bergabung dalam perusahaan Sun Microsystem. Kemudian, bagaimana dengan JavaScript? Nah, bahasa skrip tersebut di develop oleh Brendan Eich dari perusahaan Netscape.
Namun meskipun Javascript lahir lebih belakang, nama Java telah digunakan pertama kali oleh perusahaan Sun Microsystem untuk nama dan penyebutan bahasa pemrogramannya.
Awalnya Netscape sendiri menyebut bahasa skrip yang diciptakannya dengan nama ‘Mocha’. Dari Mocha lalu mereka mengubah namanya menjadi ‘LiveScript’.
Kemudian, demi kesuksesan campaign marketing mereka, Netscape lantas menjalin kerjasama lisensi dengan perusahaan Sun Microsystem. Sehingga pada akhirnya nama LiveScript berubah nama menjadi JavaScript.
Perlu kamu ketahui, bahwa dalam kesepakatan itu, JavaScript serta Java menjadi dua bahasa yang saling melengkapi. Yang satu (JavaScript) sebagai bahasa skrip yang mudah disisipkan, sementara yang satu lagi (Java) berfungsi sebagai bahasa pemrograman yang mesti dikompilasi.
3. Aplikasi Java & JavaScript
Perbedaan lain antara bahasa Java dan JavaScript bisa dilihat dari penggunaan keduanya. Bahasa Java sering diaplikasikan dalam pembuatan website atau juga program serta aplikasi yang berdiri sendiri.
Sementara JavaScript, dia sangat bermanfaat untuk membuat satu website menjadi dinamis dan asyik untuk ‘dinikmati’ pengguna. Karena, skrip dari JavaScript tersebut dapat dipakai developer untuk membuat animasi. Dan animasi ini tentu saja membuat website lebih menarik dan interaktif.
Dari sini, bisa kita ambil kesimpulan sementara. Bahwa kamu bisa menggunakan Java, jika kamu mengerjakan:
- enterprise software;
- program dengan scientific computing;
- big data analysis;
- program umum untuk hardware;
- pembuatan aplikasi Android, atau
- proyek web dengan teknologi server-side semacam Apache, GlassFish, Geronimo, JBoss, dsb.
Sebaliknya, JavaScript akan lebih cocok untuk kamu, jika kamu sedang mengerjakan proyek sebagai berikut:
- teknologi single-page application (SPA);
- teknologi server-side semacam Express.js, Node.js, MongoDB, dsb;
- teknologi front-end seperti jQuery, BackBone.js, AngularJS, ReactJS, Ember.js, dsb; serta
- pengembangan aplikasi mobile melalui framework sejenis PhoneGap atau React Native.
4. Perangkat yang diperlukan berbeda
Inilah poin di mana perbedaan antara kedua bahasa ini (Java dan JavaScript) menjadi sangat signifikan. Sebab program dan aplikasi berbasis bahasa pemrograman Java hanya bisa berjalan pada sistem yang mempunyai Java Virtual Machine (atau JVM).
Sehingga, untuk menjalankan bahasa Java, kamu wajib menginstal JDK dan JRE terlebih dahulu, agar bahasa pemrograman Java kamu bisa bekerja dengan baik.
Ini Beda banget jika dibandingkan dengan JavaScript. Karena JavaScript tidak memerlukan instalasi aplikasi apa pun. Sebab, aplikasi JavaScript ini mampu berjalan langsung melalui web browser, seperti microsoft edge, chrome, firefox dan sebagainya.
5. Cara Mereka Memproses pengecekan kode
Proses compile ialah salah satu momen menegangkan yang bakalan dihadapi oleh setiap programmer. Namun demikian, sejatinya justru dalam proses compile inilah, merupakan saat yang menentukan keberhasilan program yang Ia buat.
Dan tentu saja, proses kompilasi yang berjalan lancar tanpa adanya pesan error menjadi peristiwa yang sangat melegakan! Mengapa? Artinya, ketika proses kompilasi lancar, maka program yang di develop oleh pengembang akan dapat berjalan sesuai kode yang telah dituliskan.
Sebaliknya, ketika tiba-tiba muncul pesan error, maka programmer yang bersangkutan bakalan pusing. Sebab ia mesti mencari penyebab mengapa dan dimana kesalahan programnya, yang menyebabkan munculnya pesan error tersebut,
Gambaran ketegangan itu bakalan jadi salah satu tantangan yang mesti dihadapi programer (termasuk kamu, nantinya), ketika Ia bekerja dengan menggunakan bahasa semua pemrograman apa pun, termasuk bahasa Java.
Kembali ke JavaScript. Pengecekan bahasa skrip ini berbeda dengan ‘sistem’ nya bahasa Java. Sebab, pengecekan kode skrip ini bisa langsung bersama-sama dengan pembuatan skrip nya.
Ya, kamu tidak salah baca. Hasil ‘kompilasi’ dari JavaScript bisa dilihat tanpa perlu adanya proses compile. Dan hasil skrip dari JavaScript akan bisa kamu dilihat begitu kode dituliskan.
Pada akhirnya, pada saat skrip tidak menampilkan hasil yang kamu harapkan, maka kamu bisa langsung tahu di mana kesalahan kode kemudian kamu dapat langsung memperbaikinya. Simpel bukan?
6. Hubungan dengan HTML
Sebagai salah satu skrip yang berguna buat pemrograman web, maka JavaScript tentu punya hubungan yang dekat bengat dengan HTML. Skrip ini akan dapat disisipkan langsung pada kode HTML. Tapi dia juga bisa dibuat dalam berkas yang terpisah.
Jika skrip berada dalam file yang terpisah dari HTML, maka kita cukup masukkan perintah untuk memanggil skrip pada berkas HTML, kapan pun skrip ingin digunakan oleh pengguna.
Ini berbeda sekali dengan Java. Bahasa pemrograman Java ini tidak selalu beririsan dengan bahasa HTML.
Ini sebab Java sendiri ialah bahasa pemrograman yang independen alias tidak tergantung dengan yang lain. Bahasa Pemrograman Java mampu berjalan sendiri, tanpa harus ada proses penyisipan ke dalam platform ataupun kode yang lainnya.
7. Tingkat kemudahan (dan kesusahan)
Untuk kamu yang masih pemula, mempelajari JavaScript jauh lebih mudah ketimbang harus belajar bahasa pemrograman Java.
Sebab, dengan hanya dengan mengkonversi perintah dalam syntax JavaScript, kemudian kamu sisipkan skrip tepat pada tempat yang kamu perlukan, maka skrip kamu pun bisa langsung dijalankan. Nah, langkah kerja ini lumayan susah jika dilakukan di pemrograman Java.
Soalnya supaya satu program yang memiliki basis Java bisa berjalan, maka program tersebut mesti memenuhi segala persyaratan yang dibutuhkan oleh si Java ini.
Sebut saja mulai dari pengadaan library yang pas, deklarasi yang sesuai, tingkat pemahaman algoritma & pemrograman yang mumpuni (minimal kamu mengerti dengan baik), sampai dengan paham akan hubungan antar kelas dalam program.
Nah, beneran kalau si Java lebih rumit ketimbang JavaScript, bukan?
Kesimpulan
Terimakasih sudah membaca 8 perbedaan Java dan JavaScript yang paling kentara. Nah, setelah kamu paham akan perbedaan tersebut, semoga kamu nggak menyamaratakan antara java dengan JavaScript ya.
Sebab, masing-masing sisi memiliki kelebihan dan kekurangannya. Ada keunggulan dan kekurangan javascript, dan juga ada keunggulan dan kekurangan java. Apapun itu, jika kamu belajar bahasa pemrograman Java dan Javascript merupakan dua bahasa yang akan kamu temui.
Dan kalau kamu ingin belajar programming dengan lebih dalam, lebih nyaman dan tentunya didukung oleh mentor yang berpengalaman dan materi yang dirancang khusus untuk pemula… langsung ikutan kode Hive Academy saja!
Masa depan gemilang dunia programming dimulai dengan klik tombol di bawah ini !