Single Blog Title

This is a single blog caption
Docker dan Kaitannya dengan Kubernetes
25 Oct 2022

Kenalan dengan Docker, dan Apa Kaitannya dengan Kubernetes!

//
Comments0
Source: varonis.com

Dalam Menyusun sebuah aplikasi, seorang Developer perlu mempertimbangkan beberapa proses seperti staging, testing, hingga production dengan berbagai jenis environment yang juga berbeda.

Perbedaan software dan konfigurasi pada setiap environment menjadi salah satu faktor yang menyebabkan proses pengembangan sebuah aplikasi membutuhkan proses waktu yang lama.

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, container hadir sebagai solusinya.

Container merupakan sebuah teknologi yang digunakan untuk menciptakan sistem yang terisolasi (isolated environment) pada level OS dalam sebuah induk Linux kernel (host).

Berbeda dengan traditional Virtual Machine konsep, container tidak membutuhkan dedicated operating system tetapi container Kernel dapat dipergunakan secara Bersama-sama.

Dengan mengadopsi sistem container, berarti aplikasi dikemas dalam sebuah container. Bersama dengan code, runtime, system library, dan binaries beserta konfigurasinya.

Dengan begitu, aplikasi dapat berjalan dan kompatibel dengan bebagai environment, bahkan multi-cloud sekalipun.

Baca juga: Seputar Mengenai Software Development

Apa Itu Docker?

Docker merupakan platform open-source yang memungkinkan penggunanya untuk membangun, menguji dan mendisttribusikan aplikasi dalam environment yang terisolasi.

Dalam artian, compute resource yang digunakan pada setiap aplikasi dibuat secara terpisah dan khusus untuk masing-masing aplikasi.

Para Developer dapat menyesuaikan kebutuhan pada setiap aplikasi tanpa harus mempengaruhi konfigurasi aplikasi lainnya.

Dengan Docker, aplikasi dapat dijalankan di mana saja secara fleksibel baik di atas private cloud, public cloud, bare metal, dsb.

Secara keseluruhan, Docker memudahkan developer dalam membuat, menyebarkan, sekaligus menjalankan sebuah aplikasi menggunakan container.

Container memungkinkan developer mengemas aplikasi dan seluruh konfigurasi yang dibutuhkan pada level Operating System (OS), lalu mendistribusikannya sebagai satu kesatuan.

Docker mulai diperkenalkan pertama kali oleh Solomon Hykes pada tahun 2013 sebagai project internal pada dotCloud.

Kemudian, di tahun 2014 Docker resmi dirilis ke public dan terus mengalami perkembangan hingga akhirnya menjadi salah satu platform yang sangat popular, khususnya di kalangan Developer.

Karena kepopulerannya, beberapa orang bahkan menganggap bahwa Docker merupakan istilah lain dari container.

Manfaat dan Keunggulan Docker

Seiring perkembangannya, Docker kini tidak hanya digunakan oleh linux Power (RedHat dan Canonical), tetapi juga oleh Microsoft dan Oracle.

Saat ini, Sebagian besar perusahaan IT dan cloud juga sudah mengadopsi Dokcer ke dalam layanan yang mereka tawarkan.

Lalu, apa saja manfaat dan keunggulan Docker?

1. Efisiensi Development Hingga Deployment

Penggunaan Docker yang memungkinkan penggunanya menggunakan konfigurasi mereka sendiri, memasukkannya menjadi sebuah code, kemudian diiimplementasikan.

Hal ini dikarenakan Docker dapat digunakan si berbagai jenis environment tanpa harus mengkhawatirkan adanya perbedaan konfigurasi ataupun elemen lainnya.

2. Aplikasi yang Terisolasi

Docker menawarkan sistem yang terisolasi untuk menjamin serta memungkinkan pengguna untuk mengelola berbagai fungsi aplikasi dengan container yang berbeda.

Tak hanya itu, Docker juga memastikan setiap aplikasi hanya menggunakan resource dengan jumlah yang ditentukan sehinga kinerja aplikasi tetap stabil dan menghindari kemungkinan terjadinya downtime.

3. Multi-Cloud Platform

Salah satu keunggulan Docker adalah portability.

Beberapa tahun terakhir, berbagai penyedia layanan cloud seperti AWS, Google Compute Platform, dll mulai mengadopsi Docker sebagai platform virtualisasi dan container.

Singkatnya, Docker dapat dijalankan pada berbagai jenis cloud provider yang menggunakan sistem operasi Linux.

Tidak hanya itu, Docker juga dapat bekerja dengan baik pada penyedia layanan laaS seperti Microsoft Azure, dan Openstack.

Dengan berbagai alasan tersebut, rasanya cukup pantas jika menyebut Docker sebagai Multi-Cloud Platform yang andal.

4. Resource yang Optimal

Docker menawarkan penggunaan resource hardware yang sangat efisien.

Karenanya, host mampu menjalankan berbagai container seperti Docker dalam waktu bersamaan tanpa gangguan.

Container yang berjalan pada satu mesin host yang sama akan berbagi kernel Operating System sehingga tiap container dapat berjalan secara otomatis menggunakan RAM yang lebih sedikit.

5. Return of Invesment

Manfaat utama yang didapat saat menggunakan Docker adalah ROI.

Hal utama yang menjadi pertimbangan manajemen ketika memutuskan untuk menggunakan sebuah produk adalah Return of Investment yang akan diperoleh.

Dalam hal ini, Docker dapat memfasilitasi kebutuhan tersebut dengan mengurangi sumber daya infrastruktur.

Pada dasarnya, Docker memang membutuhkan resource yang lebih sedikit untuk menjalankan sebuah aplikasi.

Oleh karena itu, perusahaan dapat menghemat beberapa aspek mulai dari biaya server hingga maintenance.

Mengelola Docker Secara Efektif dengan Kubernetes

Source: https://www.atlassian.com/microservices/microservices-architecture/kubernetes-vs-docker

Ketika membahas Docker, nama Kubernetes pasti melekat di dalamnya. Apa kaitannya Docker dengan Kubernetes?

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa Docker menyediakan “kemasan” container untuk mendistribusikan sebuah aplikasi.

Akan tetapi, penggunaan Docker juga menimbulkan tantangan baru, bagaimana cara mengkoordinasikan dan mengelola Docker dalam jumlah besar?

Bagaimana cara mengupgrade aplikasi secara efisien tanpa adanya gangguan pada layanan? serta,

Bagaimana cara melakukan monitoring pada aplikasi untuk menghindari gangguan ataupun melakukan restart secara otomatis?

Kubernetes adalah salah satu solusinya!

Kubernetes merupakan platform open-source yang digunakan untuk mengelola platform container seperti Docker pada sistem dan aplikasi.

Dengan sistem yang komprehensif, Kubernetes dapat melakukan automasi pada proses implementasi, koordinasi, pengelolaan aplikasi dalam container, dan dapat digunakan pada berbagai platform container seperti Docker.

Kubernetes juga mampu menyeimbangkan workload pada Docker dan mengantisipasi ketidakseimbangan workload pada level server yang hanya dibagi berdasarkan kebutuhan user.

Sehingga, sistem dapat terhindar dari flow kerja yang tidak efektif, logjams dan pengalokasian container yang tidak efisien.

Dilansir Atlassian, Kubernetes menggabungkan satu set container ke dalam grup yang dikelolanya di mesin yang sama untuk mengurangi overhead jaringan dan meningkatkan efisiensi penggunaan resource.

Karena mampu menjawab seluruh tantangan dalam mengelola container, Kubernetes menjadi platform populer yang membantu perusahaan mengelola Docker secara efisien seiring pertumbuhan bisnis.

Maka dapat dilihat bahwa Docker merupakan container, dan Kubernetes adalah platform orektrasi untuk mengelola container seperti Docker.

Keduanya berkolaborasi untuk menghasilkan kinerja yang optimal untuk menjalankan sistem dan aplikasi.

Leave a Reply

×

Konsultasikan dengan kami

Kami akan menjelaskan lebih lanjut mengenai pelatihan kami

× Ada pertanyaan?