Ini 5 Bahasa Pemrograman Terbaik untuk Web Developer
Web developer merupakan profesi yang sedang naik daun belakangan ini. Gajinya yang tinggi dan lingkungan kerja yang fleksibel membuat anak muda berlomba-lomba untuk dapat bekerja di bidang ini.
Web Developer memiliki peran yang memungkinkan untuk membuat sebuah situs. Mereka tahu bagaimana cara membuat situs dari nol, menulis kode apabila dibutuhkan, dan memastikan apa yang diinginkan pengguna di dalam situs dapat dilakukan.
Membahas peran web developer, mungkin kamu tidak asing dengan sebutan Back-end Developer, Front-end Developer, dan Fullstack Developer.
Secara singkat front-end developer bertanggung jawab untuk memastikan tampilan ndepan web atau aplikasi menjadi menarik dan responsive untuk digunakan user. Sedangkan Back-end Developer memiliki peran untuk memastikan alur website “dibelakang layar” berjalan lancar, mulai dari system database, koneksi ke server, dan pengelolaan API.
Nah, Fullstack Developer adalah paket lengkapnya. Mereka bertanggung jawab pada bagian back-end, juga front-end sekaligus.
Kunci yang paling penting bila kamu ingin menjadi seorang Web Developer adalah menguasai Bahasa pemrograman. Apa sajakah Bahasa pemrograman yang bisa saya kuasai? Berikut 5 bahasa pemrograman terbaik yang bisa kamu dalami untuk web development.
1. Java
Bagi sebagian besar programmer pasti sudah familiar dengan Bahasa pemrograman satu ini. Java merupakan Bahasa yang sudah matang dan juga banyak dipakai dimana-mana.
Selain berfungsi untuk membuat aplikasi desktop, Java kerap digunakan untuk membuat aplikasi mobile. Hal ini disebabkan karena bahasa pemrograman Java ditulis sebagai salah satu bahasa pemrograman portable dan sangat bisa digunakan secara cross-platform atau lintas platform.
Java merupakan Bahasa yang independent yang tidak terpaku dengan satu platform saja. Jadi sekali menulis kode, maka kode tersebut dapat ditempatkan ke berbagai macam device seperti web, mobile, dll.
Java telah dirancang khusus untuk mendukung konsep OOP (Objet Oriented Programming) yang bertujuan untuk memudah pengembangan aplikasi.
2. Python
Python selama bertahun-tahun berada di antara deretan bahasa pemrograman yang populer. Mengapa python menjadi favorit di dunia web development? Jawabannya ada pada karakteristik Bahasa pemrograman Phyton yang fleksibel dalam urusan penskalaan berbasis web app.
Selain itu, Bahasa Python juga bisa dijalankan di sebagian besar platfrom, yang artinya, aplikasi-aplikasi yang dikerjakan dengan menggunakan bahasa Python bisa dijalankan di semua perangkat yang mendukung tanpa perlu adanya modifikasi lanjutan, dan tentu saja ini sangat praktis dan mudah.
Kelemahan bahasa Python adalah kecenderungan performa sedikit melambat pada mobile karena Python adalah bahasa yang diinterpretasikan. Akan tetapi para pengembang Phyton masih yakin dengan bahasa ini karena kelebihannya lebih banyak daripada kekurangannya.
3. JavaScript
JavaScript adalah bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan dalam pengembangan website, aplikasi, game, dan lainnya.
Jika kamu menguasai JavaScript, kamu bisa membuat website lebih menarik dan interaktif dengan konten-konten dinamisnya yang membuat pengunjung betah.
Bahkan, kamu juga bisa mengembangkan game online berbasis web yang menjadi favorit di kalangan anak muda.
Semua browser modern memiliki mesin JavaScript untuk memproses script di client-side dengan jauh lebih cepat daripada server-side.
Meskipun banyak keunggulan, JavaScript juga punya kelemahan yaitu seringnya oknum tidak bertanggung jawab menggunakan JavaScript untuk menyisipkan kode berbahaya pada komputer pengguna, akhirnya tak sedikit yang kemudian men-disable JavaScript.
Baca Juga: Kenali 7 Perbedaan Java dan JavaScript yang Paling Kentara
4. Golang
Bahasa Go unggul dalam urusan penskalaan dan cocok untuk sistem yang terdistribusi, ditambah dukungannya yang besar untuk multithreading.
Golang dirancang oleh para insinyur Google dan menariknya, bahasa ini didukung kuat oleh mesin pencari raksasa tersebut.
Golang termasuk bahasa yang masih baru bila dibandingkan dengan bahasa-bahasa lain yang ada di sini. Bahasa Go termasuk mudah dipelajari karena ia bergantung pada sintaks yang bersih, lalu dikompilasi sehingga ia cepat dan aman.
Kelemahan bahasa Go adalah ia kurang serbaguna, terutama karena ia digunakan untuk menangani masalah-masalah yang muncul akibat berurusan dengan multicore, networked, dan dataset yang besar. Selain itu, ia juga sedikit tidak efisien karena sedikitnya mesin virtual yang tersedia.
5. PHP
PHP sering dianggap sebagai bahasa pemrograman back-end, yang artinya ia kurang lebih dipakai untuk menangani interkoneksi antara server dan data daripada menangani keseluruhan tampilan/GUI (front end).
PHP memiliki banyak keunggulan yaitu stabil dan matang dengan deretan framework yang tersedia sebagai dasar untuk menjalankan macam-macam website.
Selain itu, komunitas PHP juga sangat besar sehingga Anda tidak akan ketinggalan dukungan jika mengalami kesulitan. Tools dan tools otomatis untuk testing juga tersedia untuk proses deploy.
Kelemahan PHP yaitu ia cenderung lebih lambat bila dibandingkan dengan bahasa lain yang disebutkan disini.
Tertarik untuk menjadi Web Developer? persiapkan diri kamu untuk berkarier menjadi Web Developer di Kodehive Academy. Kamu bisa belajar bahasa pemrograman yang dibibimbing langsung oleh tutor berpengalaman sehingga pembelajaran lebih interaktif. Kodehive Acaademy menyediakan kelas bahasa pemrograman Python, Fullstack Java, dan Golang yang bisa menjadi start awal kamu mberkarier menjadi Web Developer.