Single Blog Title

This is a single blog caption
2 Nov 2021

Mengenal Pseudocode untuk Developer Pemula

//
Comments0

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai Pseudocode. Bagi para Software Developer istilah Pseudocode tentu sudah familier. Jika kamu baru belajar programming atau belajar coding dan merasa kesulitan dalam belajar menulis kode program, kamu bisa memulainya dengan menggunakan Pseudocode. Meskipun memiliki kata “code” di dalamnya akan tetapi ia bukanlah sebuah bahasa pemrograman.

Pengertian Pseudocode

Pseudocode sendiri terdiri dari 2 gabungan kata, yaitu kata pseudo yang berarti semu dan kata code yang berarti kode. Pseudocode atau kode semu dapat diartikan sebagai deskripsi dari algoritma pemrograman yang dituliskan secara sederhana dibandingkan dengan sintaksis bahasa pemrograman. Tujuannya, agar lebih mudah dibaca dan dipahami manusia. 

Pseudocode bukanlah  sebuah bahasa pemrograman, karena sebuah bahasa pemrograman harus memiliki aturan dalam penulisan kodenya. Sementara Pseudocode sendiri tidak memiliki aturan yang spesifik atau baku dalam penulisannya, karena itu ia tidak dikategorikan sebagai bahasa pemrograman.

Kamu bisa membuat pseudocode ini sebelum mulai menulis sintaks dengan bahasa pemrograman. Hal tersebut bertujuan agar kamu mendapatkan gambaran bagaimana alur dari program yang akan dibuat.

Fungsi dari Pseudocode

Selain agar lebih mudah untuk dipahami oleh manusia khususnya oleh programmer, Pseudocode juga memiliki fungsi yang lain. Berikut beberapa fungsinya :

  • Dapat digunakan sebagai alat untuk dokumentasi.
  • Untuk mempermudah proses penerjemahan menjadi suatu bahasa pemrograman.
  • Dapat digunakan untuk proses mencari sebuah ide tanpa harus memikirkan implementasi dari suatu bahasa pemrograman khusus.
  • Lebih mudah mengembangkan aplikasi yang dibuat.

Notasi Pseudocode

Setelah memahami pengertian dan fungsi dari Pseudocode, kamu juga harus mengetahui notasi apa saja yang digunakan untuk mengetahui proses yang terjadi. Berikut ini adalah beberapa notasinya.

  • INPUT
    Digunakan untuk menunjukan proses memasukan suatu isi variabel.
  • OUTPUT
    Digunakan untuk menunjukan proses keluaran yang terjadi.
  • WHILE
    Digunakan untuk sebuah perulangan yang memiliki iterasi awal.
  • FOR
    Digunakan untuk sebuah perulangan perhitungan iterasi.
  • REPEAT – UNTIL
    Digunakan untuk sebuah perulangan yang memiliki kondisi akhir.
  • IF – THEN – ELSE
    Digunakan untuk mengambil sebuah keputusan dari beberapa kondisi.

Saran untuk menulis kode semu

Dalam penulisan Pseudocode memang tidak ada aturan yang pasti akan tetapi penulisannya harus jelas dan logis. Berikut adalah beberapa saran bagi kamu yang ingin menulis kode semu :

  • Tulis secara spesifik dan konsisten
    Tulislah pseudocode kamu secara spesifik dan juga konsisten. Konsisten disini terletak pada penggunaan huruf kapital dan kecil. Kamu dapat menggunakan huruf kapital untuk kode perintah, misalnya IF, ELSE, dan THEN. Hal ini dapat membantu kamu saat nanti menulis kode program agar kamu tidak kebingungan untuk membedakan notasi dan komponen yang dinotasikan.
  • Gunakan indentasi
    Walaupun penggunaan indentasi dalam pseudocode tidak diharuskan tetapi gunakanlah indentasi untuk memudahkan kamu dalam membaca notasi seperti if, for, dan while. Perlu kamu ketahui juga, indentasi ini sangat berpengaruh dalam beberapa bahasa pemrograman seperti bahasa pemrograman Python.
  • Buat dengan sederhana
    Usahakan, buatlah kode semu kamu tetap sederhana hal itu untuk memudahkan kamu untuk menerjemahkannya menjadi kode program.

Struktur

Pada umumnya sebuah Pseudocode memiliki tiga bagian penyusun. Bagian-bagian itu terdiri dari:

  • Judul
    Sesuai dengan namanya, bagian ini digunakan untuk menunjukan judul dari algoritma yang akan ditulis oleh programmer.
  • Deklarasi
    Deklarasi ini berisi keterangan seperti variabel atau konstanta yang digunakan dalam penulisan algoritma.
  • Algoritma
    Algoritma ini berisikan proses atau perintah atau langkah dari algoritma. Ia dapat diartikan sebagai inti dari pseudocode. Kamu dapat menuliskan segala proses pada bagian ini, seperti proses kondisional (if/else), perulangan (for), atau operasional (penjumlahan, pengurangan, dan sebagainya).

Sudah tau kan bagaimana struktur dan bagian-bagian dari Pseudocode ? Nah, sekarang kami akan memberikan sebuah contoh agar kamu memiliki gambaran bagaimana kode semu itu. Berikut adalah contoh kode semu program menghitung keliling lingkaran.

Masukkan radius

keliling <- 2*3,14* radius

Tampilkan keliling

Leave a Reply

×

Konsultasikan dengan kami

Kami akan menjelaskan lebih lanjut mengenai pelatihan kami

× Ada pertanyaan?